Selasa, 23 Oktober 2012

Yang Penting Baca

    Riska kini mulai menginjakkan kaki disekolah barunya. Ia pindah dari Jakarta ke Bandung karena ayahnya harus dinas di Bandung. Sekolahnya yang baru kini jauh lebih bagus dari sekolahnya dulu, mungkin ini yang di bilang sekolah Favorit.
   
    Riska masuk kelas bersama Pak guru "Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru, Riska ayo perkenalkan dirimu !"
   
    Dengan suara yang lantang, Riska menperkenalkan dirinya "Hai teman-teman, nama saya Riska Hadiningrat Sukma Wardana Mangkupraja Mahadewi Putri Saraswati Similikiti weleh-weleh, kalian manggil saya cukup Riska saja !"
   
    Pak guru sambil menyembunyikan tertawanya "Nama kamu panjang sekali Riska !"
   
    "Kenapa pak, masalah buat bapak ?"
   
    "enggak kok bapak kan cuma bercanda !" masih menyembunyikan tertawanya.
   
    "udah pak kalo mau ketawa mah ketawa aja, emang bapak pikir saya gak tau apa, bapak tuh norak tau gak !" Riska akhirnya meledak.

    Kelas pun menjadi ramai karena semua murid juga ikut tertawa karena mendengar panjangnya nama Riska. Nama Riska panjang karena ia masih dalam garis keturunan Keraton, bahkan kakaknya pun namanya masih jauh lebih panjang darinya.

    "Baiklah Riska silahkan kamu duduk di kursi belakang yang masih kosong itu, kamu duduk dengan Mona !"

    Sambil mengangguk "Ia Pak !"

    Riska pun berjalan menuju kursi yang akan menjadi tempat singgahnya dikelas untuk mengikuti pelajaran selama dua semester ini. Ia duduk bersama Mona, gadis yang memiliki gigi kuning dan loading otak yang lambat ini akan menjadi teman sebangku Riska.

    "Halo nama gue Riska, siapa nama lo ?"

    "Halo nama gue Riska, siapa nama lo ?"

    Mona menunjuk dirinya sendiri "Gue ?"

    Riska menganggukan kepalanya "Ia elo, siapa lagi ? kan gue duduk sebelah lo !"

    Mona pun menyeringai "Oh sorry, nama gue Mona, eheheheh...!"

    Hari demi hari Riska lewati sampai suatu saat dimana ia mulai berteman dengan seorang cowok ganteng berkulit putih kemerah-merahan bernama Rizal. Rizal adalah anak pemilik perusahaan kosmetik terkenal "Bening'In". Awal kisah pertemanan mereka di mulai dari kantin. Saat itu Rizal sedang menyatap Nasi goreng, ketika Riska lewat dibelakang Rizal dan membawa semangkok Mie ayam, tiba-tiba...

    Sambil terbang dan melepaskan mangkok mie ayamnya " Wwwwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ......!"

    Rizal yang sedang nikmat menyantap makanannya langsung kaget ketika sebuah mangkok beserta isinya jatuh tepat diatas makanannya.

    Rizal bangun dari duduknya dan menghampiri Riska "Eh lo gak apa-apa kan ? ayo bangun gue anter ke UKS !"

    "Gue gak apa-apa kok !" jawab Riska dengan ekspresi muka sedikit kesakitan.

    "Yaudah lo duduk dulu disini, sambil ceritain ke gue kenapa lo bisa jatoh gitu !"

    Riska masih memamerkan sedikit rasa sakitnya dan menceritakan semuanya "tadi gue lagi jalan, pas lewat dibelakang lo gue gak ngeh kalo didepan kaki gue ada kulit pisang dan gue gak sengaja nginjek, dan alhasil gue jatoh dan ehehehehe numapahin mie ayam di makanan lo .."

    "Oh ... Gua kira lu sengaja jatohnya !"

    Sambil cemberut karena dituduh "masa ia gua sengaja jatoh begitu !"

    Rizal mengeluarkan poker facenya "Kan gue kirain !"

    "Oh ia gua minta maaf ya udah bikin makan siang lo berantakan !!"

    "yaelah woles aja kali, nanti gue juga bisa beli lagi kok. ngomong-ngomong nama lo siapa ?" Rizal mengangkat alisnya beberapa kali dan tersenyum.

    "Nama gue Riska !" lalu menjulurkan tangannya. "Kalo nama lo ?"

    Rizal pun menjulurkan tangannya dan menjabat tangan Riska. "Nama gue Rizal, Rizal Gates !"

    "wuih nama lo keren amat, kaya nama gitaris band apa ya, ave, ave apalah gitu !"

    "Avenged Sevenfold maksud lu ??"

    "Nah itu maksud gue, Avenged Sevenfold. kok bisa sih ortu lo ngasih nama kaya gitu ?" tanya Riska.

    "Kakek sama nyokap gue suka sama Avenged Sevenfold, dan mereka berdua sukanya sama Synester Gates, dan akhirnya mereka ngusulin ke bokap gue buat ngasih nama Gates di akhir nama gue. Bokap gue pertamanya kurang setuju karena bokap gue sukanya sama Shah Rukh Khan, sempet terjadi perang juga dirumah antara pihak Gates dan Khan. Tapi karena bokap gue kalah anggota jadi nama Gates yang di sematkan di nama gue."

    "Nenek lo gak ikutan berselisih ?" tanya Riska.

    "Ikut sih, nenek gua ngusulin nama gue jadi Choi Rizal, doi ELF juga, tapi sama kaya bokap gue gak ada pendukungnya !"
   
    Riska sedikit tertawa. "wah unik juga ya asal usul nama lo...!"

    "haha sial lo, kalo nama panjang lo siapa ?" Rizal mengangkat alisnya. "kan gue udah ngasih tau nama panjang gue, sekarang giliran elo !"

    Riska pun tergagap menjawab pertanyaan Rizal. "Na Na Na Nama panjang gue Riska Hadiningrat Sukma Wardana Mangkupraja Mahadewi Putri Saraswati Similikiti weleh-weleh."

    Rizal terkejut dan melotot "Buset deh itu nama apa cerita, panjang amat. awal mulanya gimana tuh ??"

    "Oke cek cek cek 123, ceritanya gini, gue kan masih ada keturunan keraton dan dirumah gua ada Nyokap, Bokap, Nenek, dan kakek gue, nah mereka juga sama kaya keluarga lo Zal pada berselisih masalah nama, terus pas suasana masih tegang Om gue dateng dan ngasih saran supaya nama yang diusulin Nyokap, Bokap, Nenek sama Kakek gue di gabung jadi satu dan mereka semua setuju, dan jadi begitu cerita asal usul nama gue yang panjang ini !"

    "Hahahaha berarti masih tragisan asal usul nama lo dong dari pada nama gue !" Rizal tertawa lepas.

    Riska kembali mengeluarkan muka cemberutnya. "gak asik lo ah, ketawanya niat banget !"

    Teeettterreetteteteeeett ... Suara bel pun bunyi kembali, pertanda waktu untuk beristirahat telah habis.

    Sambil berjalan meninggalkan Riska. "yee sorry sorry, eh udah dulu ya udah bel tuh besok kita ngobrol lagi disini, oke ?"

    "Oke, gue tunggu pas istirahat besok, tapi gue ajak temen gue gak apa-apa ya ?"

    "Oke sip !" jawab Rizal singkat.

    Riska telah menceritakan semua yang ia alami ke Mona, karena sekarang Mona adalah sahabat Riska, semua yang Riska alami Mona hampir tau semuanya. Dari cerita sedih, senang, sulit, semuanya Mona tau. Sampai suatu saat Rizal mengajak Riska makan diluar.

    "Mon besok lo mau ikut gak ?" tanya Riska.

    Mona menggaruk kepala. "Ikut kemana ?"

    Riska pun tersenyum. "Kita makan-makan !"

    "Makan-makan ?" Mona menggaruk kepala lagi. "Dimana ? sama siapa ?"

    "Iya makan-makan, diretaurant sama cowok gue, masalah biaya woles aja !"

    "Siapa cowok lo Ka ?" Mona bingung.

    "Si Rizal Mon, gue baru jadian satu minggu yang lalu !"

    "Lah gue gak dikasih PJ !" Mona sewot.

    "yee semprul, ini kan mau di traktir sama cowok gue, gimana sih lo ah !"

    "ehehehe iya ya, yaudah gue ikut deh !"

    Akhirnya tiba pada Hari-H. Riska, Rizal, dan Mona berangkat ke Restaurant dengan menggunakan mobil Jazz milik Rizal. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, sampailah ketiga anak ABG ini di Restaurant.

    Rizal pun turun dari mobilnya. "Udah sampe nih, turun yuk !"

    "Ia beb enggak disuruh turun juga udah pasti turun lah !" Sahut Riska.

    "Kalian ngomongin apa sih ?" tanya Mona.

    Rizal dan Riska teriak bersamaan. "Yeee Mona Mona...!"

    "Udah-udah ayo masuk, udah laper nih !" samber Rizal.

    Setelah memilah dan memilih meja yang kosong mereka akhirnya mendapatkan meja paling pojok. dan hanya memiliki tiga kursi saja.

    "Pelayan ..." Teriak Rizal.

    Kemudian pelayan itu datang. "Silahkan..." sambil menyerahkan daftar menunya.

    "Saya pesen Kimchi sama Bulgogi sama minumnya teh manis aja !" lalu melirik Riska. "Kamu pesen apa sayang ?"

    "Aku pesen bulgogi aja satu korsi eh porsi maksudnya, ehehe !" jawab Riska

    Riska memukul pundak Mona. "Mon lo pesen apaan ?"

    "Gue pesen mie rebus aja pake telor tapi, minumnya es teh panas !" jawab Mona spontan.

    Riska pun melotot. "Monaaa disini gak ada gituan !"

    "yaudah gue pesen air putih aja, gua makannya nanti aja dirumah !" kata Mona
   
    Pelayan itu tertegun saat melihat betapa emasnya gigi Mona, dan semua itu meluluh lantahkan hatinya, dalam hati sang pelayan berkata "Jaman udah maju kaya gitu masih ada gigi kaya gitu".
       
    Hidangan datang dan makan pun dimulai.

    "yang besok kamu ekskul gak ?" tanya Riska.

    "kayanya enggak deh !" sambil memasukan sesendok bulgogi kemulutnya

    "emangnya kenapa yang ?"

    Poker Face Rizal muncul. "Aku mau nganterin nenek aku beli iPhone 5 yang !"

    Riska kaget dan shock. "nenek kamu ? beli iPhone 5, Masyaallah Toyib. !"

    Rizal pun bingung. "Emangnya nenek aku gak boleh ya beli iPhone ?"

    "Bukannya gak boleh, aku aja yang abg masih pake Hape Cina, masa nenek kamu yang udah uzur pake iPhone 5 !" Riska menjelaskan.

    "Biarin lah say, nenek aku tuh keras kepala, lagian juga kasihan dia setiap ngetwit selalu "baru saja melalui twitter for hape cina" dia pengennya kaya @Benakribo gitu yang "Baru saja melalui Twitter For iOS, katanya juga nenek aku pengen bikin akun Instagram biar gampang nge-share photo narsisnya gitu !"

    Riska hanya bisa menganga "Nenek kamu gaul banget apa aku yang gaptek ya ?"
   
    Saat akan memberikan bill pembayaran, sang pelayan pun memberikan sebuah bingkisan pada Mona. Ketika dimobil Mona membuka bingkisan yang diberikan pelayan itu dan isinya adalah sebuah Pasta gigi dan sebuah sikat gigi dan terdapat sepucuk surat, disitu tertulis "Hai cantik, pakailah pasta dan sikat gigi yang kuberikan padamu 3 kali sehari, rawat dengan baik gigimu itu".

    "Zal Zal berenti, gue turun disini !" kata Mona sambil mengetuk kaca mobil.

    Rizal pun menengok ke arah Mona "Rumah lo kan masih jauh Mon, emang lo mau ngapain turun disini ?"

    "Gue mau balik ke Restaurant tadi !"

    "Mau ngapain lagi lo kesana ?" samber Riska.

    Mona lalu tersenyum. "Gue mau nemuin pelayan yang ngasih bingkisan ini, gue kayanya jatuh cinta sama dia !"

    Rizal dan Riska bergantian memandang Mona. "Hah .. Kok bisa ?"

    "Bisa lah, abis dia perhatian banget sama gue, gue mau nyatain cinta ke dia !"

    Rizal tak bisa menahan keinginan sahabat pacarnya itu, Mona pun turun dan kembali ke Restaurant tadi untuk menemui pujaan hatinya. Rizal dan Riska pun pulang. Bagaimana dengan kisah cinta Mona dan Pelayan Restaurant itu .. Wallahualam ...


Terima kasih telah membaca Cerpen ini, terima kasih atas waktu yang telah lo buang untuk cerpen yang gak penting ini. Mending waktu lo, lo pake buat belajar tadi daripada baca beginian .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar